alt
Berita

Arlen Ness The King Of Custom Motorcycles

14 September 2022

(12 Juli 1939 – 22 Maret 2019)

 

Arlen Darryl Ness dilahirkan di Moorhead, Minnesota pada 12 Juli 1939 dari pasangan Elaine dan Ervin Ness. Mereka kemudian pindah ke San Lorenzo, California ketika Ness masih kelas 6 SD.

Sebelum menjalani karier sebagai motorcycle builder, Arlen bekerja sebagai tukang pasang pin bowling, tukang pos, dan juga tenaga serabutan di toko furniture.

Dari arsip Bay Area News Group didapat informasi, ketika masih muda, Ness juga bekerja sebagai pemain bowling semipro. Suatu ketika dia memenangkan taruhan sebesar $300 (atau sekitar Rp 4,5 juta), dan uang itu digunakannya untuk membeli motornya yang pertama, yakni Harley-Davidson Knucklehead 1947.

 

Pada tulisan biografi yang ada di website AMA Motorcycle Museum, dikatakan, Ness sangat menyukai mobil custom, terutama hotrods.

 “Pada Jumat malam, biasanya saya bermotor ke East 14th Street (in Oakland and San Leandro). Di sana ada tempat di mana anak-anak muda hang out bersama motor mereka. Saya bisa mondar-mandir ke tempat itu sampai 20 kali dalam satu malam, hanya untuk melihat motor-motor mereka. Saya sama sekali tidak tahu mereka. Tapi yang saya tahu, saya suka motor dengan tongkrongan ceper dan panjang,” ujar Ness pada tulisan biografi tersebut.

Dari sinilah, dengan pengalaman pendidikan yang hanya sampai SMA saja, Ness mempreteli Harley-Davidson Knucklehead miliknya di garasi rumahnya yang ada di San Leandro, California.

Dia kemudian menambahkan tangki bahan bakar berbentuk kacang (peanut), dan mencatnya sebelum mengikutkannya pada sebuah kontes motor.

Setelah peristiwa itu, tak lama berselang, bikers lokal bergantian mendatangi bengkel Ness, dan memintanya meng-custom motor mereka juga. Dari sinilah, lama kelamaan Ness punya banyak pelanggan, dan akhirnya tahun 1970 memutuskan untuk memindahkan bengkelnya di depan sebuah emperan toko yang ada di  East 14th Street, San Leandro.

Nama Arlen Ness pun semakin dikenal. Terutama gaya uniknya dalam pengecatan, dan juga keterampilannya dalam membuat custom parts.  Hingga akhirnya Ness mulai menerima pengerjaan custom bike yang kemudian banyak dipajang di event bike show, dan bahkan juga muncul di beberapa majalah.

Setelah lebih dari 3 dekade membangun motor custom, Ness pun kemudian memindahkan  bisnisnya, Arlen Ness Motorcycles ke Dublin, California. Salah satu fasilitas dari toko dan bengkel seluas 72.000-square-foot ini adalah authorized dealership untuk Victory Motorcycles dan Indian Motorcycles, juga riding gear and apparel. Termasuk juga museum, tempat Ness memajang 40 lebih motor custom kreasinya, termasuk kreasi pertamanya, Harley-Davidson Knucklehead 1947.

“Tak seorang pun melakukan apa yang dia lakukan waktu itu,” kata Danny Perez, manajer retail Arlen Ness Motorcycles menjelaskan, apa yang menarik dari motor-motor kreasi Arlen Ness. Sementara seorang builder senior Dave Perewitz (Perewitz Cycle Fab) mengatakan, “Dia (Arlen Ness) adalah master of creativity.”

Untuk memahami apa yang dimaksud Danny Perez dan Dave Perewitz ini, Anda harus melihat beberapa karya Arlen Ness berikut ini:

● Ferrari Bike (1990): Pada pertengahan tahun 1980-an, Ness pernah berkujung ke pabrik Ferrari. Dan setelah itu, selama 3 tahun (1987 – 1990), dia menciptakan Ferrari Bike, sebuah motor yang mungkin saja akan diproduksi pabrikan sportcar asal Italia itu, jika saja mereka juga memproduksi kendaraan roda dua.

● Ness Café (1990): Arlen Ness menyebut dirinya bukanlah seorang businessman. Namun dari nama yang diberikan pada motor café racer ciptaannya dari basis Harley-Davidson XR 1000 ini, Anda paling tidak punya gambaran, bagaimana bisnis Arlen Ness bisa terus bertahan sampai sekarang.

● Ness-Stalgia (1995). Bergaya vintage car era 1950-an, seperti inilah cara Arlen Ness menuangkan nostalgia kecintaannya pada mobil hotrod.

● Smooth-Ness (1995): Classic car memang banyak menjadi referensi Arlen Ness dalam berkarya. Seperti Smooth-Ness yang terinspirasi desain Bugatti di era Art Deco.

● Arrow Bike (1999): Seperti inilah motor dalam sentuhan Art Deco style menurut Arlen Ness yang mengaku terinspirasi garis desain mobil era 1930-an.

● Top Banana (2004): Tak hanya mengandalkan pada desain unik, Arlen Ness juga mengedepankan performance motor ciptaannya. Seperti Top Banana yang secara desain dibuat dari nol dan mengusung supercharger.

● Mach Ness (2005): Atau disebut juga Jet Bike. Dalam proyek ini Arlen Ness ingin sekali mewujudkan mimpinya membangun motor dengan mesin jet. Hasilnya adalah Mach Ness yang mengusung mesin turbin helicopter.

 

Dengan semua pencapaian ini, tak heran jika julukan The King of Custom Motorcycles diberikan padanya. Termasuk berbagai penghargaan salah satunya AMA Motorcycle Hall of Fame tahun 1992, dan Sturgis Lifetime Achievement Award 2016.

Oh iya, tepat tahun awal 2020 lalu, pemenang Suryanation Motorland 2019 berserta committee  berkunjung untuk melihat langsung karya sang legenda di Dublin, California dalam perjalanan yang bertajuk Suryanation Motorland Ride To USA.  Tidak hanya itu tim juga diajak Garage Visit melihat langsung proses pengerjaan motor custom serta produksi custom part yang ada di area yang sangat luas terebut.

 

Pada 22 Maret 2019 lalu, Arlen Ness meninggal pada usia 79 tahun. Usahanya kini diteruskan oleh anak laki-lakinya, Cory Ness, hasil dari pernikahan Arlen Ness dengan istrinya Beverly selama 59 tahun sampai akhir hayatnya.

Berbekal pengalaman bekerja bersama ayahnya selama 30 tahun, Corry Ness juga dikenal cakap menerukan bisnis Arlen Ness, Inc. Bahkan Cory kini juga dikenal sebagai salah satu top custom bike builder dunia, dan bakan pernah mengalahkan ayahnya pada Biker Build-Off  episode 2004.

Dan meneruskan tradisi dalam keluarga ini, kini generasi ketiga telah disiapkan, Zach Ness, putra dari Corry Ness telah membangun beberapa high end custom bike sebelum menyelesaikan sekolahnya tahun 2006.

 

Untuk informasi seputar kegiatan Suryanation Motorland yang terkini bisa langsung follow akun Intagram @Suryanation_motorland.

ARTIKEL TERKAIT

...

Honda Gold Wing 2021 Setelah 41 Tahun Pengembangan Tiada Henti

...

Komunitas SATURDAYRIDE

...

Menanti Harley Davidson 350cc

...

Galih Pratama Axial Garage Jakarta Dari Jualan Barbek Hingga Bengkel Restorasi

...

Cerita di Balik Legenda Samurai Jepang, Katana